Sepak Terjang 10 Wanita Muslim Terpopuler | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , » Sepak Terjang 10 Wanita Muslim Terpopuler

Sepak Terjang 10 Wanita Muslim Terpopuler

www.aksiku.com
www.aksiku.com

www.aksiku.com
Judul: Sepak Terjang 10 Wanita Muslim Terpopuler
Penulis: Merry Magdalena
Tebal: 160 halaman
Harga: Rp. 20.000,-HABIS
Berat Buku: 159 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Grasindo Tahun: 2014 Cet.1
Bahasa: Indonesia
BONUS CD: Masih Ada

Sinopsis

Sepak Terjang 10 Wanita Muslim Terpopuler:

1. Malala Yousafzai
Lahir 12 Juli 1997; umur 19 tahun, adalah seorang murid sekolah dan aktivis pendidikan dari kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi Pakistan Khyber Pakhtunkhwa. Dia diketahui untuk pendidikan dan aktivisme hak-hak perempuan di Lembah Swat, di mana Taliban telah dilarang pada waktu gadis bersekolah. Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan 12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk menguasai lembah, dan pandangannya tentang mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan. Pada tahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka.

2. Anoushah Ansari
Lahir September 12, 1966, di Mashhad, Iran) adalah seorang insinyur dan Iran-Amerika co-pendiri dan ketua Prodea Systems. Prestasi bisnis sebelumnya termasuk menjabat sebagai co-founder dan CEO Telecom Technologies, Inc (TTI). Keluarga Ansari juga merupakan sponsor Ansari X Prize.
Pada tanggal 18 September 2006, beberapa hari setelah ulang tahunnya ke-40, ia menjadi orang yang pertama Iran di ruang angkasa. Ansari adalah wisata ruang angkasa didanai sendiri keempat secara keseluruhan, dan wanita didanai sendiri pertama yang terbang ke Stasiun Antariksa Internasional. Memoir nya, My Dream of Stars, ditulis bersama Homer Hickam, diterbitkan oleh Palgrave Macmillan pada tahun 2010.

3. Tawakkul Karman
Lahir 7 Februari 1979[6]) adalah seorang jurnalis dan politikus Yaman serta anggota senior Al-Islah[7] dan aktivis hak asasi manusia sekaligus pemimpin kelompok "Jurnalis Wanita Tanpa Batas" yang ia dirikan pada tahun 2005.[1] Karman memperoleh perhatian besar di negaranya setelah keterlibatannya sebagai jurnalis Yaman pada tahun 2005 dan pendukung layanan berita telepon genggam pada tahun 2007, yang setelah itu ia memimpin protes demi kebebasan pers.[7] Karman mengadakan protes setiap pekan setelah Mei 2007.[8] Ia kemudian menjadi sosok utama dalam pemberontakan Yaman 2011 yang merupakan bagian dari Musim Semi Arab. Ia dijuluki "Wanita Besi" dan "Ibu Revolusi" oleh rakyat Yaman.[9][10] Ia adalah salah satu penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2011[11] dan wanita Arab pertama[12] sekaligus warga Yaman pertama yang memenangkan Hadiah Nobel.

4. Malala Joya
Lahir 25 April 1979; umur 38 tahun) adalah seorang politikus Afganistan yang kontroversial. Joya, bekas anggota Parlemen Afganistan, dipuji oleh sebagian pihak sebagai pembela hak-hak kaum perempuan namun dikecam secara terbuka oleh rekan-rekan sesame politikusnya karena kritiknya terhadap mereka yang dianggapnya sebagai “jawara perang” dalam pemerintahan Afganistan sekarang ini.

5. Benazir Buttho
Lahir di Karachi, 21 Juni 1953 – meninggal di Rawalpindi, Pakistan, 27 Desember 2007 pada umur 54 tahun) adalah perempuan pertama yang memimpin sebuah negara Muslim pada masa pasca-kolonial. Bhutto yang karismatis terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 1988, namun 20 bulan kemudian ia digulingkan oleh presiden negara itu yang didukung militer, Ghulam Ishaq Khan, yang secara kontroversial menggunakan Amendemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa diselenggarakannya pemilihan umum. Bhutto terpilih kembali pada 1993 namun tiga tahun kemudian diberhentikan di tengah-tengah berbagai skandal korupsi oleh presiden yang berkuasa waktu itu, Farooq Leghari, yang juga menggunakan kekuasaan pertimbangan khusus yang diberikan oleh Amendemen ke-8

6. Huda Shaarawi
Di Timur Tengah, lahirlah seorang aktivis Mesir Huda Shaarawi yang kemudian melegenda Pada awal 1920an, ia memimpin perjuangan Mesir untuk merebut kemerdekaan politik dan  memimpin perjuangan hak perempuan di Timur Tengah terkait pendidikan, hak suara dan hukum perkawinan.

7. Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cut Gambang.

8. Khaleda Zia
Lahir di Distrik Dinajpur, India, sekarang daerah Bangladesh barat laut, 15 Agustus 1945; umur 71 tahun) adalah Perdana Menteri Bangladesh yang terkini. Sebelumnya, ia menjabat perdana menteri pada periode 1991 hingga 1996 dan tampil sebagai perdana menteri wanita pertama di negara tersebut. Khaleda Zia dilantik kembali pada tahun 2001. Ia adalah janda presiden Ziaur Rahman serta mengetuai partai Partai Nasional Bangladesh (BNP) yang didirikan suaminya.

9. Halide Edib Adivar
Halide Edip Adivar, sang Kartini dari Turki. Namanya melegenda dalam perjuangan menjunjung hak-hak perempuan. Lahir dan dibesarkan dari keluarga yang terdidik. Ayahnya adalah sekretaris Sultan Ottoman Abdulhamid II.

10. Nawal El Saadawi
Nawal El Saadawi adalah seorang  tokoh perempuan Mesir terkemuka, sosiolog, dokter dan penulis militan yang konsisten berbicara dalam isu-isu masalah wanita Arab atau kita lebih mengenalnya dengan sebutan feminis. Beliau seorang penulis produktif  terkenal di dunia dan sudah banyak tulisan beliau yang menjadi inspirasi baik di timur maupun dibarat.   Ia lebih suka menulis dalam bahasa Arab dan tinggal di Mesir. lebih dari empat puluh buku fiksi dan non fiksi telah ia tulis. Ia merupakan salah satu penulis yang karyanya paling banyak diterjemahkan kedalam dua belas bahasa dunia.

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?