Jual Buku: Nonpri Di Mata Pribumi | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , » Jual Buku: Nonpri Di Mata Pribumi

Jual Buku: Nonpri Di Mata Pribumi

www.aksiku.com


Judul: Nonpri Di Mata Pribumi
Editor: H. Junus Jahja
Tebal: x + 350 Halaman
Harga: Rp. 30.000,-HABIS
Berat Buku: 440 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Cukup Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Yayasan Tunas Bangsa Tahun: 1991 Cet.1
Bahasa: Indonesia/Terjemahan

Sinopsis

Para penulis buku-buku mengenai etnik Cina di Indonesia kebanyakan sesama nonpri, bahkan banyak orang-orang asing dari dunia Barat. Sedangkan mengenai permasalahannya, mayoritas bangsa Indonesia yaitu si pribumilah yang pada dasarnya paling menentukan (decisive). Buku “Nonpri di mata Pribumi” ini adalah komplikasi pandangan sekitar 50 tokoh pribumi tentang etnik Cina. Nonpri dalam masyarakat Indonesia dan dunia bisnisnya. Mencakup karya-tulis dan pandangan sejak tahun 1945 hingga kini, yang seyogianya diketahui sebanyak mungkin orang Indonesia termasuk yang nonpri.

*****

Apakah sebenarnya hidup di kalangan pribumi itu dan pandangan-pandangannya yang patut diamati secara seksama? Ini penting bagi semua pihak antara lain kalangan bisnis, baik yang raksasa (konglomerat nonpri) maupun yang baru mulai. Antara lain dalam rangka menyusun “business strategy” yang setepat-tepatnya.

*****

“…. Orang seperti Sindhunatha, Kwik Kian Gie, Junus Jahja, dan sebagainya itu telah menyatukan diri dalam kehidupan berbangsa. Tokoh-tokoh ini harus banyak berdialog dengan nonpribumi lainnya, untuk memberi pemahaman tentang kehidupan berbangsa.” (Rusdy Hamka, Ketua PP Muhammadiyah dalam Kompas, 3 Mei 1991)

Buku H. Junus Jahja ini sekiranya dapat berfungsi sebagai dialog termaksud. Apalagi penulis/editornya berkonklusi, “pribumi kuat kunci pembauran”! Seperti dikemukakannya pula dalam Warta Ekonomi 27 Mei 1991.

Pemikiran : *Bung Karno *Bung Hatta *Pak Harto *Abdurrahman Wahid *Ali Moertopo *Assaat *Ayub Sani Ibrahim *Basuki Rachmat *R.H.S. Bratanata *Burhan Magenda *Djafar H. Assegaf *Dorodjatun Kuntjoro - Jakti *Emil Salim *Fahmi Idris *Goenawan Mohamad *Hamid Algadri *Hamka *Hasyim Ning *Jakob Oetama *Jusuf Wibisono *Koentjaraningrat *Leila Ch. Budiman, Mahbub Djunaidi *Masmimar Mangiang *Mochtar Lubis *L.B. Moerdani *A.H. Nasution *Nurcholis Majid *Radius Prawiro *Ridwan Saidi *Roeslan Abdulgani *Rosihan Anwar *Rudini *Sarlito W. Sarwono *Sayidiman Suryohadiprojo *Sayuti Melik *T.B. Simatupang *Siswono Yudohusodo *Sitor Situmorang *Soebagijo I.N *Soemantri Brodjonegoro *Soemitro *Sri Edi Swasono *Syamsurizal *St. Takdir Alisjahbana *Umar Kayam *Winarno Zain *Yahya A. Muhaimin.

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?