Soemitro - Dari Pangdam Mulawarman Sampai Pangkopkamtib | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , , » Soemitro - Dari Pangdam Mulawarman Sampai Pangkopkamtib

Soemitro - Dari Pangdam Mulawarman Sampai Pangkopkamtib

www.aksiku.com
www.aksiku.com

www.aksiku.com

www.aksiku.com
Judul: Soemitro - Dari Pangdam Mulawarman Sampai Pangkopkamtib
Penulis: Ramadhan K.H.
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 356 Halaman
Berat Buku: 330 g
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan
Tahun: Cetakan Pertama - 1994
Kondisi: Cukup Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 40.000,-

Sinopsis

Sementara saya memasuki MPP dan kemudian pensiun, saya merenungkan pikiran-pikiran saya. Saya catat. Ada sejumlah pekerjaan yang belum selesai waktu menciptakan Orde Baru itu. Sumber utamanya adalah mengadakan koreksi total terhadap apa yang disebut (pada saat itu) Orde Pra Orba.

Pekerjaan yang belum selesai itu adalah sebagai berikut:
Kesatu. Menolak untuk menolak Presiden seumur hidup
Kedua. Verpolisering ABRI oleh kepemimpinan politik
Ketiga. Penyalahgunaan kekuasaan di dalam politik
Keempat. Perimbangan keuangan yang terefleksikan ke dalam policy otonomi daerah dan desentralisasi manajemen pemerintahan
Kelima. Jakarta di"preserve" sebagai pusat politik dan kebudayaan.

Setelah saya telaah perkembangan politik masa lalu dan setelah saya agak mengerti masalah politik, semua peristiwa seperti Peristiwa 17 Oktober 1952, Masalah Dwi Fungsi ABRI, Dwiparty System, semua itu dipelopori oleh kader TNI yang profesional atau yang belum pernah mengalami breeding politik, kepekaan politik semacam itu tidak ada. Mereka itu hanya elu-elu (ikut-ikutan), kesadaran politik mereka belum ada.

Harapan sementara perwira senior yang pernah mengalami breeding politik agar Dwi Fungsi ABRI dimanfaatkan guna mempelopori kehidupan demokrasi yang sehat, tidak terungkap pada Seminar Angkatan Darat 1966. Sangat disayangkan.

Sudah waktunya pikiran ini dikembangkan. Justru pada Negara - Negara berkembang, kelemahan utamanya adalah mengembangkan demokrasi dan mekanisme implementasi atas keadilan sosial atau kepekaan terhadap kepentingan rakyat. (Soemitro)

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?