Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , » Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana

Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana

www.aksiku.com
Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana

Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana

Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana

www.aksiku.com
Toko Buku Bekas Online Aksiku menjual buku Bekas Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana (Apa yang Teringat).

Judul Memoar Seorang Wartawan: A Nan Takana
Penulis: H. Marthias Dusky Pandoe
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: xvi, 326 halaman
Harga Buku: Rp. 30.000,- HABIS
Berat Buku: 390 gram
Penerbit Buku Kompas
Tahun: 2001 Cetakan ke 1
Kondisi: Cukup Bagus (BUKU Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)

Halaman pembuka terdapat tulisan tangan, Stempel sisi kanan dan bawah buku, dibalik cover belakang terdapat coretan ballpoint dan tulisan tangan.LIHAT FOTO

A Nan Takana -- judul tersebut artinya apa yang teringat. Tetapi kenangan untuk seorang wartawan, tentu bukan memoar biasa. Oleh karena dia lari meninggalkan dusun kelahirannya di Lawang, Bukittinggi, Sumatera Barat, dalam usia belia, Marthias Dusky Pandoe kemudian bertekad untuk menaklukkan dunia. Tanpa pernah punya bekal cukup dalam pendidikan formal, setapak demi setapak dia akhirnya mewujudkan impiannya. Dimulai dengan bergelandangan sebagai pedagang kaki lima, sampai akhirnya tumbuh menjadi ratu dunia, berkarya sepenuhnya sebagai wartawan.Dengan latar belakang masyarakat Minangkabau yang sarat bersendi agama, adat dan budaya, di tengah perjuangan politik merebut kemerdekaan Indonesia. Dilanjutkan ke masa pergolakan daerah selama Peristiwa PRRI dan juga di masa pasca pemberontakan yang carut marut.MDP, begitu inisial yang sedia dia pakai di belakang tulisannya, telah membuktikan jati dirinya sebagai warga Minagkabau. Dengan cermat dia mengenang serta mencatat segala-galanya. Sejak persahabatannya dengan tokoh Masyumi Moh. Natsir, keterlibatannya dalam aksi bawah tanah menentang komunis, hingga perannya ikut membentuk para gubernur

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?