Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , , » Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah

Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah

www.aksiku.com
Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah

Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah

www.aksiku.com
Jual Buku Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah
Penulis: Makmun Rasyid
Tebal: xxx, 150 halaman
Harga Buku: Rp. 30.000,-HABIS
Berat Buku: 180 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Cukup Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Pustaka Compass Tahun: 2016 Cet.1
Bahasa: Indonesia

Sinopsis

Buku ini memberikan kritik terhadap pandangan kelompok masyarakat yang mengusung konsep KHILAFAH dalam konteks kekinian. Penulis buku ini mengakui bahwa demokrasi yang dipilh masyarakat Indonesia dan ditopang oleh PANCASILA bukanlah ideologi yang sempurna dan bersifat mutlak. Tetapi untuk saat ini, itulah yang ideal di dalam menjaga kestabilan, merawat kebinekaan dan menjaga keharmoniasan umat beragama. Sistem KHILAFAH, menurutnya, hanyalah utopia dan mengklaim ideologi KHILAFAH sebagai ajaran yang diperintahkan oleh agama sangatlah tidak berdasarkan sama sekali. PANCASILA dipandang ideal untuk dijadikan payung bernegara dan berbangsa.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt yang paling sempurna. Buku pedoman (manual book) manusia hidup adalah al-Qur’ȃn al-Karim yang sekaligus merupakan sumber inspirasi. Bagi siapapun yang menelaah dan mengkaji kitab suci akan selalu terasa menarik dan selalu terasa menyenangkan. Al-Qur’ȃn tak akan pernah kering saat dihayati dan didalami dari setiap ayatnya karena selalu memberi tafsir dan kekaguman makna. Meskipun tafsir acapkali berbeda-beda karena senantiasa dipengaruhi oleh situasi dan kondisi penafsir, namun tak lepas dari nilai utama yang terkandung di dalamnya.

Sebagai buku pedoman bagi kehidupan manusia, al-Qur’ȃn seringkali menjelaskan kehidupan sosial secara umum dan merinci nilai-nilai yang harus dipedomani. Sedangkan cara, syiar dan pelaksanaannya diserahkan pada kreasi manusia. Nilai yang baku dan fleksibelitas cara inilah sehingga Islam selalu sesuai dengan perkembangan zaman dan perjalanan waktu.

Al-Qur’ȃn menjelaskan nilai keadilan yang harus diterapkan dan diperjuangkan dalam sistem kehidupan berbangsa dan bernegara, sedangkan model dan bentuk negara disesuaikan dengan kultur masyarakat. Tak ada penjelasan rinci dalam al-Qur’ȃn tengan sistem negara. Artinya, manusia diberi keleluasan untuk berkreasi mengenai bentuk negara asal dapat menjamin  penegakan keadilan.

Masing-masing negara di dunia memiliki sistem berbeda-beda sesuai dengan pilihan dan paham yang dianutnya. Ada yang menggunakan sistem nomokrasi, sistem demokrasi atau campuran. Demikian juga landasan bernegara, ada yang berdasarkan paham agama secara langsung dan tidak langsung juga paham liberalisme dan paham kapitalisme.

Indonesia telah memilih Pancasila sebagai filosofi dan dasar negara karena dirasa paling sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dilakukan oleh semua etnis, suku dan agama untuk keadilan dan kemanusiaan. Indonesia menganut sistem Pancasila dan tidak menganut sistem monarki dan model khilâfah.

Indonesia berdasarkan Pancasila yang menetapkan diri bukan negara agama dan juga bukan anti agama. Namun semua agama yang diakui dan keyakinan dapat hidup berdampingan antara penganut agama tanpa saling menodai antar sesama warga negara.

Sistem negara berdasarkan Pancasila telah sesuai dengan sistem negara yang diterapkan oleh Rasulullah Saw di Madinah bersama mayarakat yang pluralis. Dalam Piagam Madinah sebagai dasar Negara Madinah memuat tentang sistem negara yang fokus pada pentingnya beragama menuju persatuan dan keadilan. Namun Konstitusi Madinah tak menyebut tentang agama tertentu apalagi tentang sistem khilâfah.

Al-Qur’ȃn tak menyebut sistem negara berdasarkan ke- khilâfah-an tetapi menyebutnya kewajiban manusia untuk menjadi khalifah. Khalifah adalah tugas individu manusia untuk membangun bumi dan masyarakat sesuai dengan kapasitas dan kondisi yang memungkinkan untuk kebaikan umat manusia. Sedangkan polanya diserahkan pada kondisi dan situasi yang lebih bermaslahat.

Buku karya saudara Muhammad Makmun Rasyid yang berjudul “Menyoal Ideologi Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia”, mencoba mengupas tema kontroversial yang sedang diperbincangkan kalangan generasi muda yang tergabung dalam aliansi HTI. Mereka menganggap sistem khilȃfah hukumnya wajib tegak dimuka bumi dan diatas satu komando. Namun, saudara Makmun Rasyid mengkritik pemikiran tersebut, dengan menyajikan argumentasi yang cukup menarik, menggunakan alur logika teks dan konteks serta mencoba untuk mengkontekstualisasi ayat-ayat al-Qur`ȃn. Kesimpulannya, bahwa sistem khilȃfah tidak memiliki dasar atau fondasi yang kuat di dalam kerangka hidup beragama dan bermasyarakat.

Saya mengapresiasi buku ini dan menganjurkan kepada setiap lapisan masyarakat untuk membacanya untuk memperkaya wawasan tentang kontroversi model negara yang berdasarkan khilȃfah. Karya ini mencoba mengantarkan kita untuk tidak terjebak pada dalil-dalil al-Qur`ȃn yang simbolik dan tak mendalam secara substantif.

Demikian sambutan ini disampaikan dan semoga Allah Swt memberikan balasan kepada penulisnya, serta menjadi amal jariah atas jerih payahnya dalam menulis buku ini. []

Wassalȃmu`alaikum Wr Wb

Jakarta, 09 Januari 2016

Cholil Nafis, Ph.D
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI Pusat)

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?