Bakat Alam dan Intelektualisme (Kupasan dan Tanggapan Seni dan Sastra) | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , , , » Bakat Alam dan Intelektualisme (Kupasan dan Tanggapan Seni dan Sastra)

Bakat Alam dan Intelektualisme (Kupasan dan Tanggapan Seni dan Sastra)

www.aksiku.com

www.aksiku.com

www.aksiku.com

www.aksiku.com
Judul: Bakat Alam dan Intelektualisme (Kupasan dan Tanggapan Seni dan Sastra)
Penulis: Subagio Sastrowardoyo
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka:  Soft Cover
Tebal: 122 Halaman
Berat Buku: 150 g
Penerbit: PT Balai Pustaka
Tahun: Cetakan Pertama - 1983
Kondisi: Cukup (Buku BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)
Goodreads rating: 3.67
goodreads.com/book/show/11023840-bakat-alam-dan-intelektualisme

Harga: Rp. 20.000,-HABIS


Sinopsis


Karangan-karangan yang terhimpun ini berusaha memberikan kupasan dan tanggapan tentang seni dan sastra Indonesia, khususnya yang sedang berkembang pada saat-saat akhir ini.

Penulis berharap adalah masalah-masalah estetis dan sosiologis yang tampil dari penelaahan ini akan cukup berharga untuk menjadi bahan renungan para pembaca. Harapan itu timbul dai keinsafan, bahwa kehidupan seni dan sastra akan mencapai nilai budaya yang tinggi jika masyarakat tergerak untuk menjumpai segi-segi kemanusiaan yang dalam serta sangkut-paut pengalaman yang luas di dalam karya-karya. Dan terutama untuk mencapai kehidupan seni dan sastra demikian karangan-karangan ini ditulis.

*****

Subagio Sastrowardoyo dilahirkan di Madiun (Jawa Timur) tanggal 1 Februari 1924. Dalam sastra Indonesia Subagio Sastrowardoyo lebih dikenal sebagai penyair meskipun tulisannya tidak terbatas pada puisi.

Nama Subagio Sastrowardoyo dicatat pertama kali dalam peta perpuisian Indonesia ketika kumpulan puisinya Simphoni terbit tahun 1957 di Yogyakarta.Ia ditulis oleh seorang yang tidak memberi aksentuasi pada gerak, pada suara keras, atau kesibukan di luar dirinya.

Ia justru suatu perlawanan terhadap gerak, suara keras, serta kesibukan
di luar sebab Subagio Sastrowardoyo memilih diam dan memenangkan diam.

Subagio tidak saja dikenal sebagai penyair, tetapi sekaligus sebagai esais, kritikus sastra, dan cerpenis. Ajip Rosidi yang menggolongkannya ke dalam pengarang periode 1953—1961
menyatakan bahwa selain sebagai penyair, Subagio juga penting dengan prosa dan esai-esainya. Ia meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 18 Juli 1996 dalam usia 72 tahun. (Goodreads)

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?