Jual Buku: Djakarta 1945 (Awal Revolusi Kemerdekaan) | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
1. Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383
2. Farida: Whatsapp: 0813-1555-4445
"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , » Jual Buku: Djakarta 1945 (Awal Revolusi Kemerdekaan)

Jual Buku: Djakarta 1945 (Awal Revolusi Kemerdekaan)

www.aksiku.com

Judul: Djakarta 1945 (Awal Revolusi Kemerdekaan, Catatan Julius Pour)
Penulis: Julius Pour
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: xi + 463 Halaman
Berat Buku: 500 g
Penerbit: PT Bhuana Ilmu Populer
Tahun: 2013
Kondisi: Bagus (BUKU BARU/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 50.000,- HABIS

Sinopsis


Djakarta 1945 adalah catatan pengalaman 3.500.000 warga kota Jakarta, ibu kota Republik Indonesia, semasa akhir pendudukan pemerintahan militer Jepang sekaligus awal Revolusi Kemerdekaan. Jakarta adalah tempat Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada Jumat pagi 17 Agustus 1945, selang dua hari setelah Kaisar Hirohito melalui Radio Tokyo menyatakan menyerah kepada Sekutu dalam perang Pasifik yang dimulai Jepang dengan melancarkan serbuan secara mendadak pada Minggu pagi 7 Desember 1941 ke Pangkalan Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii.

Djakarta 1945 disusun menurut kesaksian mereka yang terlibat, sejak aksi pembangkangan para mahasiswa kedokteran Ika Daigaku, penculikan ke Rengasdengklok, pengakuan Soekarno sewaktu merumuskan Pancasila, menulis naskah Proklamasi, serta ketika dia menghadapi tantangan massa komunis dari Tangerang, menangani kasus pembantaian massal di Semarang, peristiwa Bandoeng Lautan Api, sekaligus sewaktu Soekarno dan Hatta bersama-sama menyelesaikan pertempuran brutal melawan Inggris di Soerabaja pada November 1945.

Djakarta 1945 juga menyingkap pengalaman dramatis Ny. Rahmi Hatta ketika naik kereta ekspres malam dengan dikawal 13 anggota Polri, menembus pertahanan Inggris di Bekasi, pindah dari Djakarta ke Djogja, ditampung oleh Sultan Hamengkubuwono IX. Pengalaman keluarga Bung Karno dan Bung Hatta yang menurut Prof. Edy Swasono ikut mengilhami terciptanya lagu termahsyur karya Ismail Marzuki, "Sepasang Mata Bola".

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?